Thursday 29 October 2015

Sistem Informasi dalam berbagai item

Sistem Informasi Dalam Pengambilan Keputusan Seorang Manager


Pengambilan Keputusan Seorang Manajer

Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.

Tahap - tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :

1. Kegiatan Intelijen, ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan dan didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
2. Kegiatan Merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan evaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak.
3. Sedangkan Kegiatan Memilih dan Menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

 CONTOH SISTEM DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


ü    Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dariinformation reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

ü    Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).


Penerapan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi serta Hubungan Alur antara Sistem Informasi dan Teknologi Informasi dan Cara Kerjanya


A. PENERAPAN SSISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI SERTA PENARAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut kita untuk melakukan berbagai aktivitas dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi dan system informasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan kita untuk menggunakanya dalam segala aktivitas.
Contoh penerapanya dalam kehidupan sehari-hari:
1.   Penerapan teknologi informasi dan system informasi dalam perusahaan
2.  Penerapan teknologi informasi dan sistem informasi dalam dalam dunia bisnis
3.   Penerapan teknologi informasi dan system informasi dalam perbankan
4.   Penerapan teknologi informasi dan system informasi dalam pendidikan
5.   Penerapan teknologi informasi dan system informasi dalam kesehatan

B.  HUBUNGAN ALUR ANTARA TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI DAN BAGAIMANA CARA KERJA YANG DI BERLAKUKAN KEDUANYA OLEH PERUSAHAAN

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi sangat penting dan berlaku pada perusahaan/organisasi yaitu:
  • Implementasi / pemanfaatan Teknologi Informasi memiliki dampak positif yaitu efesiensi waktu.
  • Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi akan melibatkan semua karyawan dalam organisasi yang dioperasikan secara rutin oleh staf administrasi dan bagian bagian teknologi informasi
  • Sebagai fungsi operasional, fungsi monitoring, fungsi communication,dll
Hubungan antara SI dan TI yaitu membantu segala jenis bisnis dan meningkatkan efesiensi dan efektifitas segala proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial dan kerja sama kelompok hingga memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat sekali berubah. Dengan adanya SI dan TI maka system akan dapat terintegrasi di semua kantor/ perusahaan seghingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dngan cepat mengetahui kondisi perusahaanny tanpa harus kekantornya dan mengeluarkan biaya transport.

Sistem Informasi

Pertanyaan kelompok 1

  1.  Apa kekurangan SI  (sistem informasi) dalam bisnis dan di luar bisnis ?

jawab : ᴥ biaya lebih mahal
            ᴥ keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang mengusai sistem informasi
            ᴥ perubahan sistem informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan  mampu 
               menerapkan adaptor
            ᴥ kurangnya tenaga ahli di bidang informasi
            ᴥ adanya indikasi penyalah gunaan kecanggihan sistem
            ᴥ kurangnya sosialisasi tentang pentingnya sistem informasi


   2.  Bagaimana cara mengukur SI (sistem informasi)

jawab : Salah satu sifat dari Sistem Informasi yaitu dapat diukur. Sifat ini menunjukan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Berikut ini cara untuk mengukur Sistem Informasi:

              ᴥ    Ketepatan Perhutingan Sistem Informasi
                  Ketepatan hasil Sistem Informasi yang didapat
              ᴥ   Kemudahan Sistem Informasi tersebut dapat diakses oleh banyak orang


  3.  Jelaskan pengertian TPS ? 

jawab : Transaction Processing Systems

Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.

Saturday 24 October 2015

Kewirausahaan 1

Profil Wirausaha
Menurut Roopke, kewirausahaan rutin yaitu wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-hari yang menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi.

Berbagai Macam Profil Wirausaha

 Menurut Zimmerer dan Scarborough (2002:13), jika diperhatikan entrepreneur
yang ada di masyarakat sekarang ini, maka dijumpai berbagai macam profil.

1. Women Entrepreneur
 Banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis. Alasan mereka
menekuni bidang bisnis ini disorong oleh faktor-faktor antara lain ingin
memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga,
frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.

2. Minority Entrepreneur
Kaum minoritas terutama di negara kita Indonesia kurang memiliki
kesempatan kerja di lapangan pemernitahan sebagaimana layaknya warga negara
pada umumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis
dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula para perantau dari daerah tertentu
yang menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah , mereka juga berniat
mengembangkan bisnis. Kegiatan bisnis mereka ini makin lama makin maju, dan
mereka membentuk organisasi minoritas di kota-kota tertentu.

3. Immigrant Entrepreneurs
Kaum pedagang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk
memperoleh pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka lebih leluasa terjun dalam
pekerjaan yang bersikap non-formal yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan
sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat menengah.

4. Part Time Entrepreneurs
Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part-time merupakan
pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part-time tidak
mengorbankan pekerjaan di bidang lain misalnya seorang pegawai pada sebuah
kantor mencoba mengembangkan hobinya untuk berdagang atau
mengembangkan suatu hobi yang menarik. Hobi ini akhirnya mendatangkan
keuntungan yang lumayan. Ada kalanya orang ini beralih profesi, dan berhenti
menjadi pegawai dan beralih ke bisnis yang merupakan hobinya.

5. Home-Based Entrepreneurs
Ada pula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari
rumah tangga misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue dan aneka masakan,
mengirim kue-kue ke toko eceran di sekitar tempatnya. Akhirnya usaha makin
lama makin maju. Usaha catering banyak dimulai dari rumah tangga yang bisa
masak. Kemudian usaha ini berkembang melayani pesanan untuk pesta.

6. Family-Owned Business
 Sebuah keluarga dapat memulai membuka berbagai jenis cabang dan
usaha. Mungkin saja usaha keluarga ini dimulai lebih dulu oleh bapak setelah
usaha bapak ini maju dibuka cabang baru dan dikelola oleh ibu. Kedua
perusahaan ini maju dan membuka beberapa cabang lain mungkin jenis usahanya
berbeda atau lokasinya berbeda. Masing-masing usahanya ini bisa dikembangkan
atau dipimpin oleh anak-anak mereka. Dalam keadaan sulitnya lapangan kerja
pada saat ini maka kegiatan semacam ini perlu dikembangkan.

7. Copreneurs
 Copreneurs are entrepreneurial couples who work together as co-ownners of
their businesses. (Copreneurs adalah pasangan wirausaha yang bekerja bersama
– sama sebagai pemilik bersama dari usaha mereka).
Copreneurs ini berbeda dengan usaha keluarga yang disebut sebagai usaha Mom
and Pop ( Pop as “boss” and Mom as “subordinate” / Ayah sebagai pemimpin dan
Ibu berada di bawah kekuasaan Ayah).
Copreneurs dibuat dengan cara menciptakan pembagian pekerjaan yang didasarkan
atas keahlian masing-masing orang. Orang-orang yang ahli di bidang ini diangkat
menjadi penanggung jawab divisi-divisi tertentu dari bisnis-bisnis yang sudah ada.


Wirausahawan Wanita (Women Entrepreneur)
 Menurut Zimmerer dan Scarborough (2002:13), meskipun telah diperjuangkan
selama bertahun-tahun secara legislatif, wanita tetap mengalami diskriminasi di
tempat kerja. Meskipun demikian, bisnis kecil telah menjadi pelopor dalam
menawarkan peluang di bidang ekonomi baik pekerjaan maupun kewirausahaan.
Seorang penulis mengatakan, “Kewirausahaan telah bersifat unisex seperti celana
jeans, di mana si sini wanita dapat mengembangkan impian maupun harapan
terbesarnya”. Semakin banyak wanita yang menyadari bahwa menjadi wirausahawan
adalah cara terbaik untuk menembus dominasi pria yang menghambat peningkatan
karier waktu ke puncak organisasi melalui bisnis mereka sendiri.

 Faktanya, wanita yang membuka bisnis 2,4 kali lebih banyak daripada pria.
Meskipun bisnis yang dibuka oleh wanita cenderung lebih kecil dari yang dibuka
laki-laki, tetapi dampaknya sama sekali tidak kecil. Perusahaan-perusahaan yang
dimilki wanita memperkerjakan lebih dari 15,5 juta karyawan atau 35 persen lebih
banyak dari semua karyawan Fortune 500 di seluruh dunia. Wanita memiliki 36
persen dari semua bisnis. Meskipun bisnis mereka cenderung tumbuh lebih lambat
daripada perusahaan yang dimiliki pria, wanita pemilik bisnis memiliki daya hidup
lebih tinggi daripada keseluruhan bisnis. Meskipun 72 persen bisnis yang dimiliki
wanita terpusat dalam bidang eceran dan jasa (seperti juga kebanyakan bisnis),
wirausahawan wanita berkembang dalam industri yang sebelumnya dikuasai laki-laki,
seperti pabrik, konstruksi, transportasi dan pertanian.

Faktor – Faktor Penghambat Wanita Berwirausaha

Faktor-faktor yang menghambat wanita untuk menjadi wirausahawan antara lain :

1. Faktor kewanitaan
Sebagai seorang ibu rumah tangga ada masa hamil dan menyusui sehingga agak
mengganggu jalannya bisnis. Hal ini dapat diatasi dengan mendelegasikan
wewenang/tugas kepada karyawan/orang lain. Tentunya pendelegasian ini
mempunyai keuntungan dan kerugian. Jalannya perusahaan tidak akan persis
sama bila dipimpin oleh pemilik sendiri, jadi ada dua kemungkinan, lebih baik
atau lebih buruk.

2. Faktor sosial budaya dan adat istiadat
Wanita sebagai ibu rumah tangga, bertanggung jawab penuh dalam urusan
rumah tangga. Bila anak atau suami sakit, ia harus memberikan perhatian
penuh, dan ini akan mengganggu aktivitas usahanya. Jalannya bisnis yang
dilakukan oleh wanita tidak sebebas yang dilakukan laki-laki. Wanita tidak
bebas melakukan perjalanan ke luar kota, acara makan malam dan sebagainya.
Begitu juga dengan anggapan dan kebiasaan dalam suatu rumah tangga bahwa
suamilah yang memberi nafkah, suami yang bekerja, maka sulit juga suatu
usaha berkembang menjadi suatu usaha yang besar.

3. Faktor emosional
 Faktor emosional yang dimiliki wanita, disamping menguntungkan juga bisa
merugikan. Misalnya dalam pegambilan keputusan, karena ada faktor emosional
maka keputusan yang diambil akan kehilangan rasionalitasnya. Juga dalam
memimpin karyawan, muncul elemen-elemen emosional yang mempengaruhi
hubungan dengan karyawan pria atau wanita yang tidak rasional lagi.

4. Faktor administrasi
 Faktor administrasi yang berbelit merupakan satu faktor yang sangat menghambat
wanita dalam memulai membuka usaha. Menurut penelitian dari Proyek
Peningkatan Peran Usaha Swasta (Private Enterprise Participation Project) tentang
wanita pengusaha di Indonesia pada tahun 2003 menyebutkan, fakta bahwa 35 %
wanita mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman. ()

5. Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan merupakan salah satu faktor penghambat wanita berwirausaha.
Data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik mengenai tingkat pendidikan yang
diperoleh pengusaha profil industri skala kecil dan kerajinan pada 2002 sangat
mengecewakan karena perbedaan tingkat pendidikan antara wanita dan pria sangat
timpang dan didominasi oleh kaum pria. Hal tersebut menjadi salah satu alasan
mengapa women entrepreneur sulit berkembang.

PROFIL WIRAUSAHAWAN

Ø  Mengejar Prestasi

            Wirausahawan bercirikan senantiasa menginginkan prestasi prima. Untuk  itu mereka lebih memili bekerja dengan pakar ketika menghadapi problema dan cendrung untuk berfikir cermat serta berfokus pada visi jangka panjang tentang bisnis.

Ø  Berani Mengambil Resiko

            Wirausahawan tidak takut menjalani pekerjaan yang disertai resiko dengan memperhitungkan besar kecilnya resiko. Mereka menyadari bahwa prestasi yang lebih besar hanya mungkin dicapai jika mereka bersedia menerima resiko sebagai konsekuensi terwujudnya tujuan.

Ø  Mampu Memecahkan Masalah

            Wirausahawan adalah orang yang memiliki kepemimpinan yang tumbuh secara alami dan pada umumnya lebih cepat mengidentifikasikan permasalahan yang perlu diatasi.

Ø  Rendah Hati

            Wirausahawan mendapatkan kepuasan dalam lambing-lambang keberhasilan yang di luar dirinya. Mereka senang usaha yang mereka bangun dipuji orang,namun mereka menolak apabila pujian yang ditujukan kepada mereka.

Ø  Bersemangat

            Wirausahawan secara fisik senantiasa tampak lincah dan berbadan sehat. Mereka mampu bekerja melebihi jam kerja rata-rata yang dilakukan orang lain ketika merintis usaha.

Ø   Memiliki Rasa Percaya Diri

            Wirausahawan adalah orang yang memilki percaya diri yang sangat tinggi dan tidak meragukan kecakapan dan kemampuannya. Mereka berfikir bahwa tindakan mereka akan mampu mengubah kejadian dan percaya bahwa mereka adalah pemimpin bagi mnereka sendiri.

Ø   Menghidari Sifat Ceneng

    Wirausahawan senantiasa menghindari sifat cengeng dalam membentuk pribadi mandiri sehingga sering kali mengalami kesulitan dalam membentuk ikatan emosional yang kental dengan konsekuensi kurang terjalinya hubungan akrab dengan kawan atau anggota keluarga.
  
Ø  Mencari Kepuasaan Diri

   Karena Wirausahawan termotivasi oleh kebutuhan untuk mewujudkan prestasi diri, mereka sering kali kurang berminat tehadap struktur organisasi. Mereka mengabaikan aktivitas manjemen organisasi tradisional sehingga pada umunya mereka mengalami kesulitan dengan waktu kerja apabila bekerja untuk suatu perusahaan.


Sunday 11 October 2015

Evolusi CBIS

Masih bahas masalah SIM, tapi kali ini yang jadi topik pembahasan adalah evolusi CBIS dari yang tadinya masih  manual sekarang ini mulai mengalami perkembangan seiring zaman yang makin modern.

Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer.

Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
  • penghematan waktu (time saving)
  • penghematan biaya (cost saving)
  • peningkatan efektivitas (effectiveness)
  • pengembangan teknologi (technology development)
  • pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).
Dalam perjalannya Sistem Informasi Manajemen tidak serta merta langsung menjadi sebuahsistem yang seperti kita rasakan saat ini melainkan ada tahapan-tahapan perkembangan dari sistem yang terfokus untuk menghimpun,menyimpan dan memproses data saja sampai terciptanya sistem yang mengelola data tersebut menjadi sebuah informasi dan dari informasi tersebut terciptalah sistem pendukung keputusan berikut perinciannya :

1.  Fokus awal pada data.
Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Fokus utama sistem ini adalah pada data transaksi.sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun , menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transasksi.misalnya yang mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvlidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

2.   Fokus baru pada informasi.
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan Informasi yang akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut.

3.   Fokus revisi pada pendukung keputusan.
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat.

DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui, SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan baik, sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.

DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.

Spesifikasi DSS :
Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi.
Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.Dirancang dan dioperasikan oleh manajer. Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besarMemiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.

4.   Fokus pada Komunikasi
Pada waktu DSS berkembang, perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik. OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.

5.   Fokus potensial pada konsultasi
Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau biasa disebut dengan sistem pendukung kecerdasan sistem pendukung ini memiliki beberapa karekteristik antara lain :
  • Belajar atau memahami permasalahan berdasarkan penglaman
  • Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi-situasi baru
  • Mampu menangani masalah yang kompleks
  • Memecahkan permasalahan berdasarkan penalaraan
  • Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan
KesimpulanKomputer merupakan alat yang paling dibutuhkan dalam sistem informasi manajemen dengan adanya komputer kita dapat menghematan waktu (time saving), menghematan biaya (cost saving), dan peningkatan efektivitas (effectiveness)

referensi :
http://dokumen.tips/documents/evolusi-cbis.html
http://tutisetiyawati.blogspot.co.id/2012/10/penjelasan-cbis-dan-evolusinya.html

Wednesday 7 October 2015

SIM (Sistem Informasi Manajemen)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut beberapa pakar dibidang teknologi informasi adalah serangkaian sub-sistem informasi berbasis komputer yang terkoordinasi, menyeluruh dan terpadu. Sehingga mampu memilih, menyimpan, mengelola dan menarik kembali data olahan, serta dapat menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan serupa. Umumnya terdapat suatu divisi yang mendukung fungsi operasi, manejemen serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. 

Divisi ini memanfaatkan perangkat keras (Hardware), dan perangkat lunak (software), pedoman prosedur, model manajemen dan keputusan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Infomasi output digunakan oleh user dalam perusahaan saat membuat keputusan dalam memecahkan masalah. 

Menurut Barry E.Cushing dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. 

Sedangkan menurut Frederick H.Wu dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen. 

Menurut Gordon B.Davis (1985) sistem informasi manajemen adalah suatu serapan teknologi baru kepada persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi bagi kepentingan keorganisasian. Masih menurut Gordon.B Davis, dalam Jogiyanto (2005) sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. 

Jadi dari beberapa definisi tersebut,dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem dan sub-sistem informasi terkoordinasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan manajemen. 
Gambar Komponen SIM

Sistem informasi dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu: 
a. Sistem pendukung Operasi (Operation Support System) : 
Sistem informasi ini dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi ini menghasilkan berbagai prosuk informasi yang digunakan para manager. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah memproses 8 transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan proses industri, mendukung komunikasi, memperbaharui data perusahaan, dan kerjasama antar perusahaan. Sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu : 
1. Sistem Pengolahan Khusus (Specialzed processing System) 
2. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System) 
3. Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems) 
4. Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration system) 

b. Sistem Pendukung manajemen (Management support system) :
Sistem pendukung manajemen menyediakan informasi dalam bentuk laporan untuk para manager dan proffesional bisnis adalah tugas yang cukup rumit, sehingga dibutuhkan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung Manajemen itu sendiri dibagi menjadi 4 bagian yaitu : 
1. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)
2. Sistem Pendukung keputusan (Decision support System) 
3. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) 
4. Sistem Pengolahan khusus (Specialized Information System) 



sumber : 
http://noni47e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/TUGAS-MK-SIM-KFC-PIZZA-HUT-KEL.-KIWI-E-47.pdf